Isnin, Mei 31, 2010

CINTA SEORANG SUAMI

Berdasarkan kisah benar...

Dilihat dari usia beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja bahkan
sudah mendekati malam. Masa Pak Suyatno, 58 tahun ke sehariannya diisi
dengan merawat isterinya yang sakit. isterinya juga sudah tua. Mereka
berkahwin sudah lebih 32 tahun

Mereka dikurniakan 4 orang anak ....disinilah awal cubaan menerpa, setelah
isterinya melahirkan anak ke empat .....
tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak boleh digerakkan. Hal itu terjadi selama
dua tahun.

Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak
bertulang lidahnyapun sudah tidak mampu digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapkan, dan
mengangkat isterinya ke atas tempat tidur.
Sebelum berangkat ke tempat kerja dia meletakkan isterinya di hadapan TV
supaya isterinya tidak berasa kesunyian.

Walau isterinya tidak dapat bercakap, tapi dia selalu melihat isterinya
tersenyum, dan pak suyatno masih berasa beruntung kerana tempat kerjanya
tidak begitu jauh dari rumahnya,
sehingga siang hari dia boleh pulang ke rumah untuk menyuapi isterinya
makan. Petangnya dia pulang memandikan isterinya, mengganti pakaian, dan
selepas maghrib dia temankan isterinya menonton tv sambil bercerita apa
sahaja yang dia alami seharian.

Walaupun isterinya hanya mampu memandang (tidak mampu memberikan respons ),
pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda dan bergurau
dengan isterinya setiap kali menjelang tidur.

Rutin ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan sabar dia
merawat isterinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka,
sekarang anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yang masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul di rumah orang tua mereka
sambil menjenguk ibunya. Kerana setelah menikah mereka tinggal dengan
keluarga masing-masing.

Dan pak suyatno tetap merawat ibu kepada anak-anaknya, dan yang dia inginkan
hanya satu: semua anaknya berjaya.

Dengan kalimat yang cukup hati2 anak yang sulung berkata : "Pak kami ingin
sekali merawat ibu ... Semenjak kami kecil kami melihat bapak merawat ibu
dan tidak ada sedikit pun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak
tidak izinkan kami menjaga ibu."

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya .....

"Sudah yang kali keempat kami mengizinkan bapak menikah lagi, kami rasa
ibupun akan mengizinkannya. Bila bapak akan menikmati masa tua bapak dengan
berkorban seperti ini ...
kami sudah tidak sampai hati melihat bapak begini... kami berjanji akan
merawat ibu dengan sebaik-baiknya secara bergantian," ujar anaknya yang
sulung merayu.

Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga oleh anak-anaknya.

"Anak-anakku. .... jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu.... mungkin
bapak akan berkahwin lagi.... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di
sampingku... . itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian..."
Sejenak kerongkongannya tersekat..." Kalian yang selalu kurindukan hadir di
dunia ini dengan penuh cinta
yang tidak dapat dinilai dengan apapun.Cuba kalian tanya ibumu apakah dia
menginginkan keadaannya seperti Ini ?

Kalian menginginkan bapak bahagia .... Apakah batin bapak dapat bahagia
meninggalkan ibumu dalam keadaannya seperti sekarang ?

Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah kesihatan yang baik
dirawat oleh orang lain .......bagaimana dengan ibumu yg masih sakit ?

Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak Suyatno...Merekapun melihat
butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata ibunya... Dengan pilu ditatapnya
mata suami yang sangat dicintainya itu...

Sampailah akhirnya pak Suyatno diundang oleh salah satu stesen TV swasta
untuk menjadi panel jemputan acara Bimbingan Rohani Selepas subuh dan juru
acara pun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno...

Kenapa bapak mampu bertahan selama 25 tahun merawat Isteri yang sudah tidak
mampu berbuat apa-apa?

Ketika itu pak Suyatno pun menangis.... tamu yang hadir di studio yang
kebanyakan kaum ibu pun tidak mampu menahan haru...

Disitulah pak suyatno bercerita... Jika manusia didunia ini mengagungkan
sebuah cinta tapi dia tidak mencintai kerana Allah maka semuanya akan
luntur...

Saya memilih isteri saya menjadi pendamping hidup saya ....Sewaktu dia sihat
diapun dengan sabar merawat saya... Mencintai saya dengan sepenuh hati zahir
dan batinnya bukan dengan mata kepala semata-mata. .. dan dia memberi saya
4 orang anak yang lucu dan baik-baik...

Sekarang dia sakit berkorban untuk saya kerana Allah... Dan itu merupakan
ujian bagi saya.

Sihat pun belum tentu saya mencari penggantinya. .. apalagi dia sakit ...
Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya mengadu kepada Allah di
atas sajadah supaya meringankan penderitaan isteri saya.

Dan saya yakin hanya kepada Allah tempatsaya mengadukan rahsia dan segala
kesukaran saya...kerana DIA maha Mendengar... .

Kisah yang wajar kita teladani.

Salam juang 165,

AHMAD YANI ABD MANAF (Karangkraf)
Alumni Eksekutif Angkatan 41 Jkt.

*Inilah lelaki idaman yang jarang sekali bisa diketemui.

Tiada ulasan: